HIJAMAH LINE INCISION (HLI)
By. Hari Nasution
Pada tanggal 20-21 September 2014 saya menghadiri sebuah seminar yang diselenggarakan LKP As Sabil Jakarta, sebuah materi yang menarik disampaikan oleh guru saya Pak Katur Suhardi tentang sebuah tehnik yang disebut HLI.
HIL atau Hijama Line’s Incision adalah ketepatan arah torehan bekam berdasarkan
topologi jaringan kulit, menurut arah salur-salur di permukaan kulit dan pengelompokannya.
Garis salur ini oleh Karl Langer pada tahun 1861 di temukan beliau ahli anatomi dari
Austria, sehingga arah salur ini dinamakan Langer’s Line. Orientasi Langer’s
Line disesuaikan dengan collagen fibers di dermis dan biasanya sejajar dengan
muscle fiber. Karena itu Langer’s Line sangat relevan dengan pengembangan teknik pembedahan,
terutama bedah kosmetik. Tentu saja hal ini sangat membantu sekali bagi para praktisi bekam, MENGAPA ?
- Mempercepat kesembuhan luka sayatan pasca bedah. Maka sebaliknya, pembedahan yang melawan salur Langer ini tidak secepat kesembuhan luka yang dilakukan sesuai dengan salur Langer.
- Sayatan dan pembedahan yang dilakukan tidak sejajar dengan salur Langer dapat mengakibatkan munculnya jaringan parut dan scar yang lebih permanen di kulit.
- Mencegah potensi munculnya keloid bagi seseorang yang memiliki kecenderungan itu.
Penyebab Munculnya Jaringan Parut dan Keloid
- Tingkat kedalaman sayatan.
- Ketrampilan melakukan sayatan
- Standar hyginitas dan steriliitas
- Standar antisepsis dan penanganan luka sayatan
- Faktor-faktor lingkungan
- Perilaku hidup setelah dilakukan sayatan
- Alergik dan sensitifitas
Berdasarkan dari penjelasan ini, bisa kita simpulkan bahwa Lannger’s Line sangat baik diaplikasikan dalam tindakan bekam yang menggunakan metode torehan atau sayatan. Maka sebaiknya setiap pembekam mengetahui salur kulit sebelum melakukan pembekaman. Nah kemudian penorehan bekam yang sesuai dengan garis Langer ini disebut Hijama Lines Incision atau HLI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar