Tak terasa sebentar lagi ledul adha, banyak hewan kurban yang
akan disembelih dan di bagikan ke masyarakat, biasanya daging sapi,
kambing dan domba juga ikut di bagikan.
Tapi kebanyakan masyarakat menghindari daging domba dan kambing. Lalu
ada apa dengan daging kambing? Apakah daging kambing dapat menyebabkan
hipertensi?
Apakah ini food fadisme?
Food fadisme merupakan suatu pemahaman dan konsep
yang salah tentang makanan. masyarakat akan menganggap makanan dapat
menimbulkan penyakit bila mengonsumsinya sehingga makanan tersebut
menjadi tabu untuk dikonsumsi.
Sebagai contoh :
1. Anak kecil jangan memakan daging buntut (brutu) ayam nanti bisa bodoh,
2. Ibu hamil jangan makan ikan jika tidak mau anaknya bau amis,
3. Ibu hamil harus banyak minum minyak letik biar bayinya lahir kulitnya mulus
4. Makan kambing dapat menyebabkan hipertensi,
5. Makan kambing untuk kaum adam dapat memanjakan istri lebih lama (aprondisiak), dll
Daging kambing bisa menyebabkan hipertensi jika dikonsumsi berlebihan pada penderita dislipidemi (gangguan metabolisme lemak).
Kalau praktisi TCM menyebutnya pasien dengan gejala Yang Xu organ Limpa atau Qi Xu organ Limpa
Kandungan kolesterol yang terdapat pada kambing ditakutkan dapat
menyebabkan intake kolesterol tubuh yang berlebihan (karena kolesterol
dapat disintesis di dalam tubuh. Kandungan kolesterol yang menumpuk ini
ditakutkan dapat menimbulkan plak yang menurunkan luas permukaan dan
elastisitas pembuluh darah.
Akan tetapi, kadar kolesterol yang tinggi belum tentu menimbulkan
plak bila tidak terjadi peningkatan kadar radikal bebas dalam darah.
Radikal bebas dalam darah dapat mengoksidasi LDL menjadi bentuk ox-LDL
(LDL termodifikasi), ox-LDL ini akan memicu makrofag untuk fagositosis
sehingga akan terjadi luka pada pembuluh darah (jaringan edotel).
Makrofag yang telah memakan ox-LDL akan mati sehingga akan menumpuk pada
luka. Akibatnya, makrofag lain akan bermunculan dan menyebabkan
penumpukansel makrofag yang mati ini. Penumpukan ini akan menghasilkan
plaque yang mudah pecah
Daging merupakan sekumpulan otot yang telah terpisah dari tulang.
daging kambing memiliki nilai gizi yang lebih rendah dibanding dengan
daging sapi atau daging domba.
Kandungan kolesterol dan lemak pada daging kambing lebih rendah
dibanding dengan daging sapi. Sehingga tidak ada masalah dalam
mengonsumsi daging kambing asal tidak berlebihan.
Nah masalah makrofag dan pengerasan arteri ini dan ternyata secara ilmiah diteliti dan diuji
oleh para dokter di Unair dan UNS ternyata bisa diatasi dengan berbekam
secara rutin.
Jadi DAGING KAMBING BUKAN OBAT HIPERTENSI dan DAGING KAMBING JUGA BUKAN PENYEBAB HIPERTENSI
Bagian dari KAMBING yang bisa menyebabkan hipertensi adalah LEMAK
(BUKAN DAGING), JEROAN, isi perut dan KEPALA. DAGING KAMBING yang aman
dan terbaik adalah bagian PUNGGUNG, PAHA DEPAN dan PAHA BELAKANG.
Nah untuk menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya makrofag, jika anda
mau berbekam maka dapat merujuk pada klinik yang sudah mendapat
rekomnedasi dari ABI di daerah Anda masing masing
Atau datang saja
pada tanggal 13,15,17 oktober 2014
Di Shaffira akupunktur
Jl Kalijati Raya no 19 Bandung
022-61155656
Anda dapat berbekam dengan nyaman bahkan anda bisa juga mengikuti pelatihan bekam dan akupunktur resmi dari DIKNAS.
Semangat sehat…
By : AH2N,1014
lkpizary.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar